Budaya melakukan sejumlah fungsi untuk mengatai permasalahan angota organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrenalnya, yaitu dengan memperkuat pemahaman angota organisasi kemampuan untuk merealisis. Budaya kerja berfungsi untuk mengatasi permasalahan integrasi intternal dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman angota organisasi untuk berkomunikasi, melakukan kesepakatan, hubungan angota organisasi.
Pengukuran Budaya kerja - Dalam Beradaptasi dalam linghkukan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, serta dalam melakukan intregasi interenal. Budaya melakukan sejumlah fungsi untuk mengatai permasalahan angota organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrenalnya, yaitu dengan memperkuat pemahaman angota organisasi kemampuan untuk merealisis. Budaya kerja berfungsi untuk mengatasi permasalahan integrasi intternal dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman angota organisasi untuk berkomunikasi, melakukan kesepakatan, hubungan angota organisasi.
1. Atasan
yang menjadi panutan
2. Bawahan
yang taat pada peraturan
3. Prioritas
kepada angota organisasi yang baik
4. Tingkah
laku yang baik dalam organisasi
5. Prilaku
organisasi yuang baik terhdap anggota
6. Pengendalian
dan pengaruh
7. Legitimasi
seseorang dalam penendalian angota organisasi lainya
8. Dasar
penugasan
Menurut Mas’ud (2004:336)
budaya kerja dapat diukur melalui:
1. Pengungkapan
perasan dan petunjuk
2. Menaati
prosedur dan intruksi secara tepat
3. Pentingnya
peraturan dan tantanan
4. Manfaat
prosedur oprasional
5. Kejelasan
petunjuk oprasional
6. Sikap
disiplin
7. Tangung
jawab dalam melakukan pekerjaan
8. Kebiasan
kerja sama
Budaya
kerja merupakan persepsi umum yang dimiliki oleh seluruh angota organisasi
sehingga setiap pegawai yang menjadi angota organisasi akan mempunyai nilai,
keyakinan dan prilaku yang sesuai dengan organisasi. Budaya kerja merupakan
bagian dari kehidupan organisai yang mempengaruhi prilaku dan efektivitas
seluruh pegawai. Karena budaya tersebut menjadi batas suatu organisasi sehingga
dapt membentuk identiatas atu ciri khas organisasi.
Menurut
Hofstede (1999) dalam Kosumastuti (2005) Budaya kerja dalam penelitina ini
beorientasi pada orang atau individu dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Keputusan
– keputusan penting sering disebut secara kelompok
2. Lebih
tertaraik pada orang yang mengerjakan dari padahal pekerjanya
3. Memberikan
petunjuk kerja yang jelas pada pegawai baru
4. Peduli
terhadp masalah pribadi pegawai
Unsur
dasar budaya kerja itu adalah mata rantai proses, di mana tiap kegiatan
berkaitan dengan proses lainya aytau suatu hasil pekerjaan merupakan suatu
masukan bagi poses pekerjaan lainya. Dalam suatu organisasi bekerja melalui
serangkaian proses yang saling berkaitan, yang terajdi melalui dan melewati
batas – batas birokrasi.
Tujuan
fundamental budaya kerja untuk membangun sumberdaya manusia seutuhnya agar
setiap orang sadar bahwa merke berda dalam sebuah hubungan sifat peran sebagai
pelangganpemasok dalam organisasi dengan orang lain secara efektif dan efiseien
serta mengembirakan. Oleh karena itu budaya kerja brupaya merubah budaya
komunikasi tradisional menjadi prilaku manajemen moderen, Sehingga
tertanam kepercayan dan semangat
kerjasama yang tinggi serta disiplin (Tri Gono, 2003:5-6).
Melaksanakan
budaya kerja mempunya arti yang sayngat dalam, Karena akan merubah sikap dan
prilaku SDM untuk mencapai produktifitas lebih tinggi dalam menghadapi
tangtangan masadepan. Manfaatnya antaralain menjamin hasil kerja dengan
kualitas yang lebih baik, Membuka jaringan komunikasi keterbukan,kebersaman,
kegotongroyongan, kekeluargan melakukan kesalahan dapat cepat memperbaiki cepat
menyesuaikan diri dari perkembangan dari luar.
Menurut
supriadi dan Gono (Tri Gono:2003:21) budaya kerja bertujuan untuk merubah sikap
juga prilaku sumberdaya manusia yang ada agar dapat meningkatkan produktifitas
kerja untuk mengdapadi berbagai tangtangan di masa depan yang akan datang.
Widyo
Yodono (2010) menetapkan indikator dari budaya kerja terdiri dari 5 (lima),
yakni budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreatifitas budaya
kedisiplinan, dan budaya pengetahuan dan teknologi (iptek).
1.
Budaya kejujuran
Budaya
kejujuran menunjukan bagaimana sikap dan prilaku pegawai terhadap kejujuran kerja.
Beberapa hal mereflesikan/menjadi cermnin dari budaya kejujuran adalah: (1)
sikap yang berpihak pada kebenaran dan sikap moral yang terpuji dan (2) berani
ntuk mengatasi dirinya sendiri, berani menolak dan melawan segala kebatilam
yang bertentangan dengan suara hati/kalbnya.
2.
Budaya ketekunan
Budaya
ketekunan menunjukan bagai mana sikap dan perilaku pegawai terhadap ketekunan
di tempat kerja beberapa hal yang menjadi cermin budaya ketekunan adalah: (1)
teliti, rajin mendalamin suatu pekerjaan atau tugas yang secara konsisten dan berkelanjutan sesuai dengan komitmen dan
berjelanjutan sesuai dengan komnitmen yang di sepakati; (2) perhatian terhdap
hal – hal kecil dalm pekerjan.
3.
Budaya kreativitas
Budaya
kerja menunjukan bagai mana sikap dan prilaku pegawai terhadap kerativitas di
tempat kerja. Beberapa yang menjadi cerminan dari budaya kreativitas adalah:
(1) menciptakan ide – ide baru dala pekerjan (2)memberi harapan bagai pegawai
yang kreatif,dab (3) budaya menghadirkan aneka solusi tepat mengatasi masalah
dalam pelaksanan tugas.
4. Budaya kedisiplinan
Budaya kedisiplinan menunjukan sikap dan prilaku pegawai
terhadap ke disiplinan di tempat kerja. Beberapa hal yang menjadi cerminan dari
budaya kerja adalah: (1) sikap untuk tidak menentang aturan – atuan dan norma
yang berlaku ; (2) penegakan hukum dengan sangsi yang tegas.
5. Budaya pengetahuan dan teknologi (iptek)
Budaya iptek menunjukan bagaimana sikap dan prilaku
pegawaiterhadap iptek ditempat kerja beberapa cerminan dari budaya iptek
adalah; (1) penguasan iptek adalah hal yang harus di kuasai oleh setiap pegawai
guna mempercepat tugas pelayanan; (2) pemampaatan ilmu pengetahuan dan teknolog
guna mempercepat tugas pelayanan.

COMMENTS